4 April 2013

Wawancara Bersama Ustadz Farhat Bas



Khazanah Dakwah Islam: Hz.Sulaiman Hilmi Tunahan Memilih Kebenaran daripada Kehidupannya

Khazanah dakwah Islam sebenarnya telah lama mengalir tanpa halangan karena Indonesia sanagat terbuka dengan berbagai macam kepercayaan, budaya, paham, bahkan agama yang cukup berwarna sehingga nuansa plural pun tak bisa di pungkiri. Usaha yang dilakukan Sulaiman Hilmi Tunahan (sebagai ulama Turki) mendakwakan Islam mulai dari Turki menyebar ke Eropa khususnya Jerrman, Belanda, Austria dll. Itu semua karena murid-murid dari Sulaman Hilmi yang telah belajar kepada beliau terus melakukan dakwah tidak hanya di Turki akan tetapi di tugaskan untuk berdakwah keluar Turki. Dan inilah yang menjadikan murid-murid Sulaiman Hilmi berada di hampir seluruh dunia hingga saat ini. Bagaimankah hal tersebut bisa terjadi sungguh sebuah Kharamah yang luar biasa? Untuk mengetahui hal tersebut, Imam Hidayat dari Jurusan Ilmu Agama Islam berbincang-bincang dengan Ferhat Bas (Pengasuh Pondok Pesantren Sulaimaniyah, UICCI, Jakarta). Berikut petikannya.

            Apakah yang menjadi esensi atau inti dari dakwah yang ingin disampaikan oleh Ustadz Farhat? 
Pertama tentu yang kedatangan kami ke Indonesia tentu dalam tujuan dakwah Islamiyah khususnya apa yang kita pelajari di pesantren-persantren selama kita tinggal di Turki. Jadi apa yang ingin kita lakukan itu adalah mengajarkan akhlak al-karimah yakni akhlak Rasulullah saw. kepada masyarakat muslim Indonesia khususnya kepada generasi baru Islam untuk mencetak generasi berilmu dan bertaqwa.

Berangkat dari situlah saya ingin mengetahui beberapa hal, selama ini sudah banyak orang yang mengenal Sulaiman Hilmi Tunahan khususnya di Turki bahwa beliau sebagai ulama dan mursyid yang memiliki banyak murid dan pengaruh di dunia keislaman. Menurut Ustadz Farhat sebagai salah satu murid yang sedang berhidzmat/berdakwah di Indonesia, apa sajakah hal-hal yang patut diambil sebagai teladan dari beliau dan patut mendapat apresiasi?
Sulaiman Hilmi Tunahan beliau adalah seorang ulama bersar yang terkemuka di Turki, dimana beliau berusaha keras untuk mengajarkan Islam di Turki, dimana pada  zamannya itu memang dilarang pengajaran atau pendidikan agama di Turki dilarang karena Turki baru saja keluar dari perang dan sudah di sekulerkan. Dalam keadaan yang susah payah beliau berusaha mengajarkan akhlak al-karimah dan pendidikan keagamaan kepada masyarakat muslim walaupun secara pemerintahan tidak boleh atau dilarang pendidikan agama Islam di Turki, beliau boleh dikatakan mengalami tantangan yang luar biasa sebagaiman Rasulullah saw. pada zamannya sudah mengalami tantangan yang sangat besar dalam menegakan agama Islam, maka itu kami percaya Sulaiman Hilmi Tunahan sebagai da’i yakni seorang ahli dakwah yang mendapat tantangan luar biasa dan beliau tidak pernah patah semangat dan beliau itu tidak pernah mengkomersilkan pendidikan agama itu. Melainkan beliau yang membantu kepada mereka yang mau belajar agama Islam dia mengambil dari uangnya sendiri, uang keluarganya. Maka itu sebagai contoh suriteladan buat kita beliau patut perlu kita contoh apa yang kita lihat dalam dakwah Islamiyah yang beliau lakukan selama beliau hidup. Maka itu dakwah yang mulai dari nol dari satu sekarang lahir ribuan pesantren yang tersebar di seluruh dunia, itu salah satu dihasilkan selama beliau hidup untuk dakwah Islam.

Apakah ada gambaran sebelumnya (dakwah beliau sampai ke Indonesia)! Yang pernah disampaikan oleh Sulaiman Hilmi Tunahan yang memang pada awalnya beliau dakwah di Turki, lalu ke Eropa, Afrika, dan sekarang nyatannya sekarang ada di Indonesia?
Dalam kehidupan beliau adalah seorang ulama yang memiliki pandangan yang sangat luar biasa melihat perkembangan zaman, bukan hanya di Turki, di Eropa, di Afrika, di Asia, bahkan dimanapun. Beliau memang memiliki tujuan yang sangat luar biasa itu beliau ingin meng-irsyad-kan umat manusia dimanapun mereka berada, dan  beliau pernah menyampaikan bahwa: “Akan ada waktu dimana murid-muridku dari Singapore, dari  Indonesia”. Beliau bermimpi bahwa akan ada santri-santri yang akan datang dan belajar di pesantren-pesantren yang nantinya menjadi murid-murid beliau, maka dari itu kita menganggap bahwa itu adalah salah satu kharamah yang sudah beliau tunjukan kepada murid-muridnya sekaligus memberikan pandangan dan harapan bahwa kita harus memiliki pesantren bukan hanya di Turki melainkan di seluruh dunia termasuk di Indonesia, Singapore, dan Eropa seperti itu, dan itu sudah tebukti dengan ratusan negara yang merupakan cabang-cabang kita disana.

Sebagai murid Sulaiman Hilmi Tunahan yang memang belajar Agama Islam di Turki yang secara pemerintahan Sekuler bagaimana perasaan Ustadz Farhat, ketika bisa berdakwah di Indonesia. Apakah ada hal-hal yang mendorong Ustadz Farhat untuk datang ke Indonesia dan tentunya berdakwah disini ?
Apa yang kita pelajari di Turki itu ya pada awalnya memang, secara pemerintahan sekuler kami merasakan kesulitan karena agak tersembunyi namun, dengan perubahan waktu pesantren-pesantren kita merupan pesantren yang legal dan diterima oleh masyarakat, maka dari itu tantangan itu pun sudah hilang dengan sendirinya. Sehingga kondisi dan fasilitas yang kami peroleh di pesantren kita di Turki sangat luar biasa, dan artinya setiap santri berharap dan memiliki harapan bahwa semua bisa belajar disitu, maka itu saya merasa bangga dan sekaligus beruntung bisa belajar di pesantren tersebut di Turki. Dan kedatangan kami kesinipun bukan karena saya ingin atau memiliki keinginan mengajar di Indonesia, melainkan apa yang kita pelajari di pesantren sebelumnya harus kita ajarkan dan membuka pesantren-pesantren. Karena ini adalah sebuah organisasi Internasional, dan ini adalah tugas saya di Indonesia. Dengan  tugas itu saya mengaggap bahwa menjadikan suatu hikmah dan pandangan hidup saya selamanya untuk berdakwah di indonesia seperti itu.

Bagaiman perasaan Ustadz farhat, apakah ada suasana yang berbeda ketika Ustadz Farhat belajar di Turki dan mengajarkannya di Indonesia?
Apa yang saya pelajari di Turki dan apa yang saya ajarkan di Indonesia, tidak jauh beda karena sama-sama orang muslim dan memang sama ramah tamah, dan juga memiliki semngat yang sama untuk belajar, maka dari itu saya tidak begitu mendapat tantangan kecuali bahasanya yang berbeda. Namun itupun karena kami pelajari maka tidak muncul tantangan yang berarti buat kami. Dan kami merasa beruntung bisa mengajar di Indonesia, kaerna santri kita di Indonesia mereka memiliki kualitas dan semangat yang sanagt luar biasa. Itulah keunggulan Indonesia menurut saya.

Disamping sebagai seorang ulama Hz. Ustadz juga dikenal sebagai Mursyid tharikat Naqsabandi. Yang juga dalam tharikat ini mengajarkan nilai keislaman dan akhlak Rasulullah. Dalam posisi beliau sebagai mursyid apa sebenarnya yang ingin beliau perjuangkan?
Kalua dilihat perbedaan dari segi tharikat atau apa yang diperjuangkan oleh beliau, sebenarnya beliau bukan memperjuangkan tharikat itu tapi beliau memperjuangkan cara pandang kehidupan yang sesuai dengan hakikat Islam. Maka dari itu kedatangna kami disini itu adalah mencerdaskan bangsa mencerdaskan masyarakat muslim diseluruh dunia, bagaimana caranya? Ya, tharikat itu adalah salah satu cara untuk menjaga atau membuat kualitas masyarakat muslim itu jauh lebih baik. Jadi thariakat itu hanyalah perantara atau sebuah wasilah yang kita pakai untuk membuat santri kita menjadi lebih, berakhlak, dan juag lebih bertanggungjawab seperti itu. Jadi dari segi tharikat tidak ada perbedaan karena kalau kita ketahui dasar-dasar hakikatnya itu adalah satu yang baik.

Jadi sebagaiman yang tadi telah disampaikan bahwa Tharikat itu sebagai alat?
Tharikat itu bukan tujuan utama tetapi, itu adalah sebuah wasilah untuk membuat murid kita bertanggung jawab, murid kita berakhlak al-karimah.

Jika melihat konteks Keindonesiaan dakwah ini atau yang di gagas oleh Sulaiman Hilmi Tunahan ini akan di arahkan kemana, karena di Indonesia sendiri sudah banyak Organisasi atau Pesantren yang juga berdakwah dan memperjuangkan Islam, dan apa pendapat Ustadz Farhat sendiri?
Maksudnya di Indonesia sudah banyak pesantren kenapa buat pesantren lagi. Ini adalah khazanah Islam jadi boleh saja organisasi muslim Indonesia yang berdakwah di Turki dan boleh saja organisasi muslim Turki yang berdakwah di Indonesia ataupun dimanalah. Karena ini adalah kekayaan Islam, Khazanah Islam, Peradaban Islam kita, maka itu bukan memiliki kekhususan tersendiri melainkan ini adalah kualitas. Kita ketahuai Ihtilaf al-Ummati ar-Rahmah. Dan itu adalah sebuah rahmat yang luas dalam konteks ini memang menurut kami, kami memiliki keunggulan-keunggulan. Seperti, lulusan kita (1) mereka sudah hafidz al-Quran dimana mereka sudah bisa menghafal al-Quran dalam waktu yang cukup singkat. Dan rata di Indonesia memang tidak bisa seperti apa yang ada disini yakni sampai pada peringkat tersebut dan ini adalah kualitas dan kekhususan kami. (2) Kita pun sudah mendapat pengakuan dari berbagai pihak dari berbagai pesantren bahwa santri pada umumnya santri setelah mereka lulus mereka belum tentu mau uantuk menjadi Ustadz, mereka belum tentu mau berdakwah, sementara hasil usaha kami santri kami itu hampir 80%, 90% semuanya itu adalah mau menjadi ahli dakwa, mau jadi Ustadz, dan itu menunjukan bahwa ini adalah pabrik Ustadz. Boleh kita katakan seperti itu.

Apa sebenarnya yang menjadi paradigma dasar mendakwahkan Islam di Indonesia padahal di Indonesia sendiri sudah banyak pesantren-pesantren juga organisasi masa yang juga memperjuangkan dakwah Islam?
Apa yang kami berikan kepada para santri itu memang sudah sesuai dengan apa yang ada Indonesia. Yang sesuai dengan Kementrian Agama Indonesia khususnya. Maka dari itu kami merasa sudah tepat, sehingga kami pun diterima dengan baik oleh kalangan masyarakat muslim di Indonesia. Kami tidak memandang mau itu organisasi Muhammadiyah, mau NU atau organisasi Islam yang lainnya. Karena menurut kami itu apa yang sesuai dengan pemerintahan Indonesia yaitu melalui Kementrian Agama Indonesia. Waktu itu kami langsung mengadakan kerjasama dengan mereka dan merekapun sudah melihat dan mengecek kebenaran kami, maka dari itu, baik dari segi paham, madzahab Ustadz disini walaupun awalnya bermadzhab Hanafi namun dengan kedatangan Ustadz kita yang memang orang Indonesia otomatis dengan sendirinya Ustadz-ustadznya sudah bermadzhab Syafi’i. Maka dari itu saya kira dari segi berbedaan pandangan, paham, Alhamdulillah kami tidak memiliki perbedaan yang manjadi masalah.

Dan apa sebenarnya yang menjadi hambatan dan peluang hidzmat/dakwah ini di Indonesia serta apa yang seharusnya dilakukan kedepannya?
Hambatan tentu pernah terjadi, pertama karena kami orang asing jadi, kami dikira mau mengajarkan paham-paham yang radikal atau apapun. Apalagi kita menberikan beasiswa ke Turki maka mereka menganggap juga anak-anak yang kami kirim itu akan menjadi teroris, Ahamdulillah sejalan dengan telah lulusnya 50 orang sudah menyelesaikan belajarnya di Turki dimana mereka tidak pernah berurusan dengan terorisme. Ini menjadi bukti kuat bahwa tujuan kita tujuan memciptakan murid yang baik dan berakhlak al-karimah dan berkualitas. Pastinya hambatan 8 tahun yang lalu telah terselesaikan dan kemungkinan akan berjalan lebih baik kedepannya. Akan tetapi hambatan mengenai dana, karena dimana ketika permintaan masyarakat sangat tinggi dan banyak sekali yang cukup bersemangat untuk belajar tetapi dana kami sangat kurang. Karena itu kami berharap masyarakat Indonesia yang mampu, mau membayarkan zakat infaq dan shadaqahnya kepada kami. Jadi sebenarnya hambatan ketika banyak yang ingin belajar tetapi mereka tidak diterima bukan merupak masalah yang sebenarnya, yang sebenarnya menjadi masalah adalah sudah tidak cukup kuotanya.

Sebagai penutup sebenarnya nilai apa yang menjadi tujuan dan selalu menjadi semangat khususnya Ustadz Farhat untuk terus berdakwah melanjutkan perjuangan Sulaiman Hilmi Tunahan. Mungkin kalau saya coba simpulkan apa sebenarnya visi misi dari Ustadz Farhat Sendiri begitu?
Saya datang ke Indonesia karena ditugaskan jadi Visi dan Misi saya sesuai sengan organisasi selama 8 tahun bertugas disini apa yang menjadi motto kami itu adalah kami ingin membentuk generasi penghafal Al-Quran. Dan sekarang yang saya ingin bahwa apa yang telah saya ajarkan kepada murid-murid yang dahulu atau awal-awal saya bisa melihat dan mengkordinasikan sehingga dakwah yang ada saat ini makin berkembang.

1 komentar:

ariftaba mengatakan...

abi arif taba : I told you before that do not bring our Ustadz even once. You can do whatever what do you want to do but, if you try to take up to people about our ustadz, you must remove right now, and if you dont. I will. I have a lot of friends here who can hack your blog anytime..so, if you still don't remove that, i will remove by myself..